Cilegon – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kota Cilegon ingatkan pemuda Jangan lupa sejarah Geger Cilegon Pada tanggal 9 Juli 1888 yang menjadi momentum perlawanan masyarakat Cilegon kepada penjajahan Kolonial.
Ketua DPC GMNI Cilegon Syaihul Ihsan mengatakan Kita sebagai warga Cilegon jangan melupakan sejarah bahwa Geger Cilegon sebagai bukti perlawanan fisik masyarakat Cilegon yang di komandoi tokoh Agama Ki Wasyid dalam menentang kolonialiame.
“Kita belajar dari sejarah bahwa dengan kekuatan persatuan dan kesatuan masyarakat Cilegon mampu untuk melawan kolonialis,” ungkapnya saat di temui di sekretariat GMNI Cilegon, Selasa (9/7/2019).
Selain itu, setelah berakhirnya era Kolonialisme dan merdekanya Indonesia kemudian dengan tumbuh suburnya Cilegon hari ini setelah masa lalu dijajah secara fisik kini jangan sampai dijajah non fisik yakni di hantam teori dan ideologi bangsa, dengan kata lain kita pemuda yang di hadapkan oleh perang gaya baru yakni asimetris ala Nekolim.
“Asimetris berarti perang yang dilakukan melalui ekonomi keungan, budaya serta teknologi informasi dan komunikasi,” paparnya.
Dia berharap, Pemerintah daerah juga serius dalam hal ini, penguatan pemahaman arus penetrasi Globalisasi terus di salurkan kepada pemudanya, dengan penguatan karaktar bangsa.
“Kita belajar dari Geger Cilegon bahwa petani mampu melawan dengan senjata konvensionalnya, akan tetapi era Nekolim hari ini kita harus melawan secara ekonomi, Budaya serta penguatan pemahaman teknologi Informasi dengan persatuan dan kesatuan serta Pancasila sebagai bintang penuntun,” ungkapnya. [red/Topik]