Serang – Dewan Pengurus Komisariat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (DPK GMNI) Universitas Serang Raya (Unsera), menggelar diskusi secara daring bertemakan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, Kamis (4/12/2020).
Ketua DPK GMNI Unsera Ari Irmawan, mengungkapkan, melihat beberapa peristiwa kekerasan seksual yang berada dilingkungan kampus semakin memburuk, Dia katakan GMNI Unsera berkomitmen mengkampanyekan Kampus Ramah Perempuan.
“Setelah dilakukan nya diskusi daring ini (GMNI) Unsera bersama kawan-kawan Organisasi yang berada di Unsera, akan mengkonsolidasikan dan menyuarakan penyadaran akan tingginya angka kekerasan seksual dilingkungan Kampus maupun Kota Serang,” tukasnya.
Dengan telah disahkannya UU Omnibuslaw Cipta Kerja, dan dicabutnya RUU PKS dari Prolegnas 2020, menurut Ari, Semakin rentan kaum perempuan baik dari kaum buruh, ataupun mahasiswi dengan sistematis direnggut akan hak-hak nya.
Sementara itu, Narasumber diskusi daring, Belma Anggriani menyampaikan, kalangan Mahasiswa dan Masyarakat harus bahu membahu dalam pencegahan tindak kekerasan seksual, baik Seksual Harassment, Verbal, Fisik maupun lainya.
“Untuk itu kepada seluruh kalangan mahasiswa atau mahasiswi, civitas akademik Unsera serta kalangan masyarakat, untuk menyuarankan keadilan bagi perempuan Indonesia,” ucapnya.
Hal lain disampaikan pemantik diskusi lainnya, Fascal Iqbal menyebut diskusi yang diselenggarakan hari ini merupakan sebuah pendidikan awal bagi para mahasiswa Unsera.
“Tentangapa itu pelecehan seksual, dan bagaimana membangun satu ruang lingkup kampus yang ramah bagi perempuan,” ujarnya.
“Kampus sebagai instansi yang memproduksi intelektual muda, disatu sisi juga memproduksi para predator seksual, berangkat dari itu maka kita harus membangun kampus yang ramah perempuan dan tidak memberi ruang sedikitpun bagi predator seksual,” imbuhnya. [red/Ihsan]