Cilegon – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Khairiyah Cabang Cilegon menepis beredar kabar telah menggelar pergantian kepengurusan atau Rapat Anggota Komisariat (RAK).
Hal tersebut dinyatakan Ketua Umum HMI Komisariat STIT Al-Khairiyah Hairudin, ia menegaskan itu isu hoax, terlebih ia menjelaskan ada mekanisme yang harus ditempuh dalam melaksanakan RAK.
“Sebagaimana yang dijelaskan dalam AD/ART HMI, Rapat Anggota Komisariat (RAK) merupakan musyawarah anggota biasa komisariat yang dilaksanakan satu kali dalamsatu tahun. Tidak ada mekanisme yang ditempuh bahkan hanya 2 orang saja yang menghadiri, 1 orang bukan kader HMI,” ujarnya melalui rilis yang diterima BarometerNews, Senin (28/12/2020).
Saat ini, kata Dia tidak ada lagi ketua umum selain dibawah kepemimpinan Hairudin sebagai Ketua Umum, dan Abdul Rofiq sebagai Sekretaris Umum.
Tentang adanya isu hoax tersebut, menurut Haerudin akan memberhentikan pengurus yang membuat rusak nama HMI Komisariat STIT Al-Khairiyah,
“Mereka hanya kelompok yang ingin memecah belah keluarga besar HMI Komisariat STIT Al-khairiyah,” tandasnya.
Hairudin berharap tidak ada lagi boneka- boneka yang dikendalikan oleh oknum senior yang tidak bertanggung jawab hanya untuk kepentingan sesaat.
Sementara itu Ketua Bidang PTKP HMI Komisariat STIT Al-Khairiyah, Ikhsan Nurdiansyah sangat menyayangkan perbuatan salah satu oknum kader HMI Komisariat STIT AL-Khairiyah yang menyatakan menjadi ketua umum, pihaknya juga merasa bahwa pengurus HMI komisariat STIT Al-Khairiyah belum pernah mengadakan rapat terkait penyelenggaraan RAK.
“Jadi saya juga menghimbau kepada seluruh kader HMI Se-Cabang Cilegon jangan termakan isu oleh oknum-oknum yang tidak mau bertanggung jawab,” pungkasnya. [red/san]