Cilegon – Menjelang pemusim hujan pemerintah kota Cilegon akan percepat langkah-langkah dalam mengatasi permasalahan banjir yang kerap terjadi di beberapa wilayah di kota Cilegon.
Langkah walikota Cilegon Helldy Agustian dalam mempercepat penanganan banjir tersebut, mendapat dukungan dan apresiasi penuh dari sejumlah kalangan masyarakat khususnya organisasi Karang Taruna kota Cilegon.
Ketua karang Taruna kota Cilegon Ahmad Mahdi mengatakan, pihaknya mendukung terkait kebijakan walikota Cilegon Helldy Agustian dalam mengantisipasi dan mempercepat penanganan banjir di wilayah kota Cilegon.
“Saya mendukung penuh terhadap langkah walikota Cilegon, dalam penanganan banjir di kota Cilegon, kerna memang selama ini permasalahan banjir di Cilegon masih belum ada titik temu yang kongkrit,” kata Mahdi kepada BarometerNews, Selasa (28/9/2021).
Mahdi juga menilai, Walikota Helldy orangnya spesifik dia menolak bahasa Asal Bapak Senang (ABS), hal tersebut menuai pujian dan dukungan terhadap Walikota sebab, kata Dia pemimpin seperti itulah yang Cilegon butuhkan.
“Kita menilai Walikota Helldy banyak terjun ke lapisan bawah masyarakat, oleh sebabnya beliau tau dan mengerti akan kondisi wilayah masyarakat, kita juga berharap seluruh OPD yang terkait mampu untuk memberikan peranan terbaik untuk masyarakat Cilegon,” ujarnya.
Lebih lanjut Mahdi mengatakan, Peran pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana alam merupakan kewajiban bagi pemerintah dan juga suatu sistem yang diperlukan setiap daerah sebagai organisasi yang menyangkut keselamatan dan keamanan bagi setiap orang. Akan tetapi, Kata Mahdi dalam mengantisipasi semua itu sebelum terjadi hingga menyebabkan kerugian materi bahkan kehilangan nyawa sekaligus.
“Oleh karenanya antisipasi terjadinya banjir harus di infokan kehalayak umum sejak dini, hal tersebut dirasa sangat penting sehingga masyarakat sudah siap siaga mewaspadai,” pungkasnya.
Selain pemerintah daerah, Mahdi berharap masyarakat juga memiliki peran yang penting dalam berpartisipasi untuk ikut memberdayakan kehidupannya. Agar rasa aman dan antisipasi masyarakat rawan berdampak resiko bencana. [red/Ihsan]