Cilegon – Gerakan Relawan Jokowi (GRJ) Kota Cilegon menyesalkan tudingan Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir yang dialamatkan kepada manajemen PT Krakatau Steel (PT KS), menyelundupkan baja dari China.
“Kalau menyatakan sesuatu harus ada dasarnya, tidak boleh menjadi fitnah,” ungkap ketua GRJ Kota Cilegon Sugiarto atau lebih akrab disapa Gie, Sabtu (27/3/2021).
Muhammad Nasir, kata Gie merupakan politikus Partai Demokrat yang berasal dari Daerah Pemilihan (Dapil) II Riau. Gie menyebutkan M. Nasir merupakan kakak dari M. Nazaruddin, mantan narapidana korupsi proyek wisma atlet Hambalang.
“Bagaimana Saat SBY jadi presiden bagaimana PT. KS saat itu? dan saya minta DPP Demokrat agar memecat anggota dewan tersebut,” tukasnya.
Selain tudingan yang tidak berdasar tersebut, Gie menambahkan, tudingan tersebut tidak mendasar bila bicara pada konteks untung-rugi dalam pengelolaan industri baja dalam negeri, justru kerugiaan yang dialami PT Krakatau Steel dimulai sejak pemerintahan Presiden SBY, lebih tepatnya lanjut Gie, kerugiaan tersebut dimulai sejak tahun 2012, sehingga pemerintahan Presiden Jokowi yang cuci piring kotornya.
“Kalau kita masuk pada pembicaraan untung-rugi, KS rugi sejak Presidennya SBY, dimulai sejak tahun 2012 Krakatau Steel sudah mengalami kerugiaan, hari ini dibawah kepemerintahan Jokowi PT. KS secara perlahan bangkit kita harus memberikan apresiasi,” ungkapnya.
“PT Krakatau Steel merupakan BUMN yang bergerak di bidang produksi baja. Perusahaan yang beroperasi di Cilegon, Banten tersebut hari ini sedang mencoba bangkit. tentu sebagai masyarakat Cilegon saya mengetahui bagaimana PT. KS,” imbuh Gie. [red/red]