Cilegon – Beredarnya kabar soal kewajiban rapid test mandiri yang begitu mahal di areal pelabuhan Merak Kota Cilegon Banten, disesalkan oleh banyak pihak termasuk organisasi kemahasiswaan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Cilegon.
Sebelumnya beredar kabar salah seorang penumpang kapal yang hendak menyeberang ke Bakauheuni Lampung wajib untuk Rapid Test mandiri, dan untuk tempat rapid test mandiri tersebut tertulis pada bukti kwitansi, Klinik Merak Medika Utama yang beralamat di Jalan Laksmana RE Martadinata, Sukajadi, Merak, Kota Cilegon, dengan nominal Rp 350 ribu.
Ketua Umum HMI Cabang Cilegon Rikil Amri menegaskan bahwa pemerintah daerah harus lebih teliti lagi terkait kasus ini, jangan sampai ada oknum yang bermain ditengah pandemi Covid-19 ini untuk keuntungan pribadi.
“Padahal jelas tertuang dalam Peraturan Menteri (PM) Perhubungan Nomor 25 tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi selama masa mudik Idul Fitri Tahun 1441 Hijriyah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19, di Pasal 5 ayat 1 huruf (d) tertuliskan larangan sementara penggunaan kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf (a) dan huruf (b), dan dikecualikan untuk kendaraan pemadam kebakaran, ambulance dan mobil jenazah,” ungkap Rikil melalui pesan tertulis kepada awak media, Sabtu (16/5/2020).
Lagian, kata Rikil Rapid test di sini juga sebagai pemeriksaan skrining bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau Covid-19. Tes yang dapat memastikan apakah seseorang reaktif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.
“Petugas rapid test ini diduga memanfaatkan keadaan ini dan kerjasama dengan oknum-oknum tertentu untuk memainkan keuntungan itu,” tegasnya.
Sementara Wakil sekretaris Bidang PTKP HMI Cabang Cilegon Faisal Bakri, menambahkan Rapid test harus dilaksanakan secara gratis karna kesehatan rakyat itu menjadi prioritas, lantas dikemanakan anggaran utk mengatasi covid-19 ini.
“Gimana Pemerintah menginginkan persoalan Covid-19 ini cepat selesai, Rapid test nya saja mahal, kasian kita rakyat kecil buat makan aja susah apalagi buat bayar rapid test yang begitu mahal,” ungkapnya.
Harapannya kata Dia pemerintah harus siap dan bertanggung jawab dan amanah lagi dengan semua keputusan yang sudah mereka putuskan dari hasil kajian matang.
“Kami rakyat biasa hanya bisa mensuport pemerintah disaat tidak keluar dari norma-norma yang berlaku,” tandasnya. [Red/Ihsan]