Cilegon – Dalam momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Non-Govermental Organization (NGO) Rumah Hijau mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) untuk meningkatkan perhatiannya pada persoalan Lingkungan Hidup.
Dirrektur eksekutif NGO Rumah Hijau Supriyadi menerangkan beberapa point yang cukup vital seperti, pengawasan dokumen AMDAL dan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL).
“Persoalan banjir jadi prioritas utama dalam soal lingkungan hidup, lalu kami ingatkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) tidak diganggu gugat terutama dengan investasi. Jika melanggar kami akan laporkan yang tak sesuai dengan RTRW,” kata Supriyadi, Sabtu (5/6/2021) malam.
Dia berharap, ada peningkatan SDM satgas Lingkungan Hidup di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) kota Cilegon, sehingga dalam pengawasannya DLHK bisa memantau dan juga mensupport kinerja pemantauan di perusahaan-perusahaan yang ada di Cilegon.
“Lalu RTH yang masih kurang, harus terus ditingkatkan. Dalam upaya untuk mengurangi polusi udara baik dari kendaraan bermotor ataupun perusahaan yang membuang karbondioksida di udara,” ujar Supriyadi.
Supriyadi meminta agar Walikota Cilegon bisa mendengarkan organisasi Lingkungan Hidup, karena baginya amat penting, dan jadi prioritas masukan untuk Rencana Pemerintah baik itu jangka menengah atau panjang Pemda Cilegon.
“Kami Rumah Hijau mengajak Pemerintah memantau perusahaan-perusahaan yang membandel atau melanggar baku mutu air, udara dan tanah,” tukasnya.
Kemudian dalam mengawasi dokumen AMDAL dan UKL-UPL, Supriyadi berharap harus diawasi serius. Disisi lain, Rumah Hijau menyarankan agar Pemda membentuk satgas Lingkungan Hidup, untuk membantu kinerja Pemerintah.
“Kami ingin ada dewan lingkungan hidup yang bisa membantu walikota dan Jajaran untuk meningkatkan upaya lingkungan hidup yang sehat, dan baik di Cilegon. Untuk saat ini dan masa yang akan datang,” pungkasnya. [red/Ihsan]