Serang – Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) menggelar diskusi tentang Millenial yang sadar digital untuk mengkampanyekan nilai-nilai Pancasila melalui media sosial, Senin (10/8/2020).
Dalam diskusi melalu Webinar tersebut GPII mendiskusikan soal Media terbagi kedalam dua bagian, yang pertama adalah mediasi dan mediatisasi. Mediasi atau mediation adalah sarana untuk pertukaran pikiran. Media dalam arti luas bisa berbentuk apa saja seperti benda-benda disekitar. Kemajuan teknologi semakin meningkat bahkan yang terbaru ada skinput teknologi yang segala informasi yang bisa di raih sangat mudah.
Turut hadir narasumber webinar dalam acara tersebut yakni Akademisi dari Universitas Paramadina, Youtuber Millenial Banten dan Tokoh Intelektual Muda NU.
Akademisi Universitas Paramadina Budiman Annas, M.Si menurutkan, ada 10 media yang paling diminati masyarakat Indonesia.
“Tiga teratas yang pertama dari 10 media yang paling diminati adalah YouTube, disusul WhatsApp dan yang ketiga Facebook.” tuturnya.
Dari informasi yang dengan mudahnya dapat, Kata Budiman kita akses dimanapun dan kapanpun tak lepas juga dari informasi yang bersifat Hoax.
“Hoax sendiri terbagi kedalam dua jenis
Jenis yang pertama adalah Disinformation dan Misinformation,” katanya
Lebih lanjut Dosen Muda Ilmu Komunikasi Universiras Paramadina ini juga menjelaskan, Disinformation itu sendiri adalah istilah untuk jenis Hoax yang sengaja di buat buat, mempelintir realitas demi kepentingan pihak-pihak tertentu. Kemudian yang kedua Misinformation atau Honest Mistake. Honest Mistake merupakan informasi bohong yang tidak sengaja tersebar dan tidak begitu memberikan dampak buruk bagi masyarakat luas.
“Bijak bermedia sosial adalah ciri kedewasaan milenial. Menanamkan esensi Pancasila sebagai instrumen bernegara sebagai cara membumikan Pancasila.” jelasnya.
Disinggung peserta webinar tentang sejauhmana media sosial bisa memberikan manfaat atau nilai nilai positif untuk manusia. Budiman langsung dengan mengambil contoh kasus pembunuhan terhadap seseorang berkulit hitam di Amerika. Kasus tersebut terungkap melalui rekaman video. Dan itu jelas mbantu selaras dengan kutipan Noam Chomsky.
“Teknologi pada dasarnya Netral, ini seperti palu. Palu tidak perduli apakah anda menggunakannya membangun rumah atau memukul,” jelasnya
“Bijaklah dalam menerima informasi, menelaah kebenaran dan manfaat sebelum membagikan informasi. Kabar baik juga datang dari Kominfo yang menciptakan ruang sarana pengaduan untuk lebih aware terhadap informasi yang dikenal dengan Aduankonten.id,” imbuh Budiman. [red/red]