Cilegon – Wakil Ketua ll Bidang Eksternal PC PMII Kota Cilegon Muhamad Rifaldi menyesalkan tudingan Anggota Komisi VII DPR RI Muhammad Nasir menuding PT. Krakatau Steel (KS) menyelundupkan barang dari China.
“Statemen M. Nasir dapat menggangu iklim kerja di PT Krakatau Steel yang kini tengah berbenah dan dalam laju pertumbuhan yang baik,” ungkap Rifaldi melalui rilis tertulis Jumat (26/3/2021).
PT Krakatau Steel merupakan BUMN yang bergerak di bidang produksi baja. Perusahaan yang beroperasi di Cilegon, Banten ini mulanya dibentuk sebagai wujud pelaksanaan Proyek Baja Trikora yang diinisiasi oleh Presiden Soekarno pada tahun 1960 untuk memiliki pabrik baja yang mampu mendukung perkembangan industri nasional yang mandiri, bernilai tambah tinggi, dan berpengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional. Ketika dibentuk pada tanggal 20 Mei 1962, perusahaan yang dulunya bernama Cilegon Steel Mill ini resmi berdiri dengan kerja sama Tjazpromexport dari Uni Soviet.
“Selama dekade pertama perusahaan berdiri, Krakatau Steel telah melakukan gerak cepat dalam pembangunan kawasan operasi terpadu produksi baja di Cilegon dengan berbagai peresmian operasional perdana yang disaksikan dan diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto dari pusat pengolahan air terpadu, pelabuhan Cigading, PLTU Cilegon 400 MW serta pabrik baja terpadu yang meliputi 4 produk baja utama,” imbuh Rifaldi.
Melihat sejarah PT Krakatau Steel yang sangat berperan dan membangun Pertumbuhan ekonomi Nasional, Rifaldi sangat menyayangkan atas stetmen M. Nasir yang tidak mendasar.
“Kami melihat isu itu merugikan KS apalagi saat ini KS sedang bangkit, sedang sehat dan kita tahu KS laju pertumbuhannya sedang baik. Isu baja dari Cina ini merugikan bukan hanya KS tapi citra masyarakat Indonesia dan kami di Cilegon,”
Saya menilai, M. Nasir mestinya melakukan kroscek sebelum melempar tudingan. Lebih lanjut, saya juga menduga ada kepentingan politis atas tudingan labelisasi baja dari Cina tersebut.
“Sebelumnya dalam rapat dengar pendapat dengan BUMN juga menjadi kontroversi. Saya melihat ada sentimen politik mereka yang dulu mungkin berkuasa sekarang di luar sistem. Saya melihat Di Era moderen dengan ke canggihan Teknologi Tidak mungkin PT KS yang sudah punya teknologi canggih dan modern membubuhi stempel baja dari China,” ujar Rifaldi.
Sangat di sayangkan Akibat tudingan tidak berdasar tersebut, Rifaldi menyampaikan hal tersebut akan menurunkan kepercayaan publik terhadap BUMN yang menjadi kebanggaan masyarakat Cilegon tersebut.
“KS kita tahu sebagai salah perusahaan Baja nasional banyak membantu kelangsungan hidup masyarakat kota Cilegon dan sekitarnya,” pungkasnya [red/Ihsan]