Cilegon – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cilegon kecewa terhadap Walikota Cilegon yang tidak menyempatkan hadir dalam agenda pembukaan Konferensi cabang pertama.
Hal tersebut dikatakan Domisioner Ketua DPC GMNI Kota Cilegon Syaihul Ihsan, pihaknya menyayangkan Walikota Cilegon Helldy Agustian yang tidak dapat memenuhi undangan acara tersebut.
“Kami GMNI kecewa atas ketidak hadiran Walikota Cilegon dalam acara ini, padahal agenda ini adalah momentum konsolidasi kebangsaan demi terciptanya konstruksi gagasan fundamental,” ungkapnya setelah agenda pembukaan, Sabtu (27/3/2021).
“GMNI yang sudah berumur 67 tahun sudah menorehkan tinta emas di Indonesia, kami berharap hasil gagasan yang sudah kami kaji selama ini dapat diterima dengan baik demi kebaikan Kota yang kita cintai ini,” imbuh Syaihul.
Syaihul juga menyarankan agar Walikota Cilegon untuk fokus pada kemajuan daerah, dan tegas terhadap anak buahnya yang keluar jalur perundangan-undangan.
“Tugasin saja anak buahnya untuk segera selesaikan masalah-masalah dan tegasin sangsinya jika ada pelanggaran apapun itu, jangan hanya rame di medsos, problematika tak akan pernah selesai jika hanya lip service semata,” ujarnya.
Senada disampaikan Ketua DPC GMNI terpilih Novreza Fajri merasakan kekecewaan karena undangan sudah disampaikan dan berharap walikota dapat menghadiri acara tersebut .
“Atas sikap walikota yang belum menghadiri acara konferensi cabang pertama GMNI Cilegon padahal dihadiri ketua umum DPP GMNI seharusnya menjadi ajang konsolidasi dan interaksi sehingga menemukan antitesa dari problematika di Kota Cilegon,” ujarnya.
Kami atasnama keluarga besar GMNI, kata Reza ingin menyampaikan hasil gagasan kami kepada orang nomor satu di Kota Cilegon, semoga kedepan kami bisa berdialektika dengan Walikota.
“Komplekstisitas Cilegon perlu didorong dan digagas oleh kelompok pemuda mahasiswa, semoga walikota dapat membuka pintu untuk kita berdiskusi,” tutupnya. [red/Wan]