Direktur Eksekutif NGO Rumah Hijau Supriyadi menekankan bahwa setiap individu baik masyarakat umum maupun pemerintah memiliki tanggung jawab yang sama penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem di Kota Cilegon.
“Kerja sama antara warga dan pemangku kebijakan menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan,” ungkap Supriyadi, Rabu (23/4/2025).
Masyarakat juga dihimbau untuk memulai dari hal-hal kecil yang dapat membawa perubahan besar jika dilakukan secara kolektif. Beberapa langkah sederhana namun berdampak besar yang disarankan antara lain:
Mengurangi Sampah Plastik
Biasakan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum isi ulang, serta menghindari produk sekali pakai. Langkah ini dapat secara signifikan menekan jumlah limbah plastik yang mencemari lingkungan.
Menanam dan Merawat Tanaman: Kegiatan ini bisa dimulai dari halaman rumah sendiri, atau dengan bergabung dalam kegiatan penanaman pohon yang digagas oleh komunitas-komunitas lokal. Setiap pohon yang ditanam menjadi investasi bagi kualitas udara dan kesehatan lingkungan.
Hemat Energi
Masyarakat didorong untuk mematikan alat elektronik yang tidak digunakan, memilih peralatan hemat energi, dan sebisa mungkin mulai beralih ke sumber energi terbarukan seperti panel surya.
Mengurangi Ketergantungan pada Kendaraan Pribadi: Gunakan sepeda, berjalan kaki, atau transportasi umum untuk mengurangi polusi udara dan jejak karbon dari kendaraan bermotor.
Pendidikan dan Kesadaran Lingkungan
Masyarakat diajak untuk aktif mengikuti kampanye-kampanye lingkungan, serta menyebarkan informasi kepada keluarga dan teman tentang pentingnya menjaga bumi dan dampak dari perubahan iklim.
Supriyadi juga menambahkan tidak hanya masyarakat, Pemerintah Kota Cilegon pun diminta untuk mengambil peran strategis melalui kebijakan-kebijakan berwawasan lingkungan, seperti:
Menerapkan Kebijakan Hijau
Pemerintah diharapkan membuat dan menegakkan regulasi yang tegas terkait pengelolaan sampah, pelestarian hutan kota, dan pengurangan emisi karbon. Pembatasan penggunaan kantong plastik juga menjadi langkah penting.
Menambah Ruang Terbuka Hijau: Pembangunan taman kota, hutan kota, dan jalur hijau di sepanjang jalan dapat menjadi penyerap karbon sekaligus ruang publik yang sehat dan nyaman bagi warga.
Mendorong Penggunaan Energi Bersih: Pemanfaatan energi terbarukan seperti tenaga surya, angin, dan air harus terus didorong, baik untuk skala rumah tangga maupun industri.
Memberikan Insentif dan Sanksi
Pemerintah bisa memberikan subsidi untuk kendaraan listrik dan penghargaan kepada perusahaan yang ramah lingkungan. Sebaliknya, perusahaan yang terbukti merusak lingkungan perlu diberikan sanksi tegas.
Mengedukasi Lewat Aksi Nyata
Peringatan Hari Bumi harus diisi dengan kegiatan nyata, bukan sekadar seremoni. Aksi bersih-bersih lingkungan, penanaman pohon massal, atau edukasi di sekolah bisa menjadi contoh konkrit.
Menurutnya, untuk Menjaga Bumi Adalah Tanggung Jawab Bersama Ngo Rumah Hijau, Supriyadi juga berharap bahwa semua pihak bisa terus menjaga bumi sebagaimana bumi telah menjaga keberlangsungan hidup manusia dan seluruh makhluk hidup.
“Semoga Hari Bumi tahun ini menjadi momentum untuk memulai perubahan yang lebih besar,” tutup Supriyadi.
