Serang – Di saat wabah Covid-19 melanda dunia, Indonesia perlu kembali membenahi hal yang mendasar dalam berbangsa dan bernegara, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Banten Peringati Hari Gizi Nasional dengan menggelar penanaman pohon yang bertujuan membangun Gizi menuju Generasi penerus sehat melalui kemandirian Gizi keluarga.
Ketua DPW LDII Provinsi Banten Edwin Sumiroza, mengatakan tidak dipungkiri bahwa inveksi Covid-19 ini menginfeksi ekonomi warga sehingga kekuatan daya beli masyarakat menjadi lemah. Untuk itu, kata Dia secara bersamaan perlu gerakan yang membantu kemampuan warga masyarakat dalam memenuhi gizi secara mandiri yaitu melalui peternakan dan pertanian berbasis pekarangan misalnya. Bahkan masyarakat perkotaan bisa bertahan memenuhi gizi dari verticulura, budidaya ikan dalam ember atau lainnya.
“Negara kita sangat subur, kebutuhan pangan dan gizi kita bisa didapat dihalaman sekalipun. Pandemi ini masih akan lama bersama kita, kita yang perlu bertransformasi dalam bertahan memenuhi kebutuhan pangan yang bergizi, terutama dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa menyongsong bonus demografi.” katanya Melalu rilis tertulis, Rabu (28/01/2020).
Sebelumnya, Ketua Umum DPP LDII Chriswanto Santoso mengingatkan saat Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mengalami lompatan sejak era reformasi, kasus stunting dan malagizi masih tinggi.
“Bila mengutip standar WHO, prevalensi stunting di bawah 20 persen, sementara data Kementerian Kesehatan pada 2019, kasus stunting nasional mencapai 27,67 persen,” ujarnya.
Memerangi wabah, selain protokol yang ketat, meningkatkan gizi dan imun tidak kalah penting. Untuk itu, pemahaman yang baik mengenai makanan bergizi sangat diperlukan.
“Dan itu menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk Ormas Islam,” pungkasnya.
Menurutnya, kasus kekurangan gizi atau pemahaman gizi yang rendah, menjadi ujian besar saat wabah Covid-19 menyerang secara global.
“Dengan APBN yang semakin meningkat seharusnya standar gizi dan kesehatan masyarakat turut meningkat,” tukas Chriswanto.
Hal lain disampaikan, Anggota DPR dari Fraksi Golkar, Singgih Januratmoko mengingatkan pemahaman gizi yang baik, turut mendorong peningkatan imun masyarakat.
“Pemerintah telah mengkampanyekan konsumsi minimal dua butir telur sehari untuk meningkatkan imun selama pandemi,” ujar Singgih.
Kebijakan tersebut ditunjang dengan terjangkaunya harga telur, “Bahkan harga daging ayam juga kian terjangkau sebagai sumber protein hewani. Namun bila kesadaran mengenai gizi rendah, protein hewani yang kian terjangkau itu menjadi tak berarti,” imbuhnya.
Kebijakan pemerintah tersebut, juga turut menggerakkan ekonomi, terutama pada bidang peternakan unggas rakyat.
“Saat ini ada 15 juta orang menggantungkan hidupnya pada bisnis peternakan unggas,” ujar Singgih yang juga Ketua DPP Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia. [red/Ihsan]